Loading
ads

Senin, 01 Agustus 2011

Tidur Adalah Ibadah

Tidur yuk juga termasuk ibadah Lo.....kenapa tidurnya orang puasa termasuk ibadah?
Jawabannya Iya tidur adalah ibadah bagi yang berpuasa,,,,Benarkaaah????????mari kita bahas dengan keterangan-keterangan hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Bulan ramadhan telah tiba, kita sebagai muslim diperintahkan untuk berpuasa, shalat tarawih, membaca al Qur’an, bersedekah, iti’kaf pada sepuluh hari terakhirnya.

Hadits ”Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah” terdapat didalam kitab ”Ihya Ulumuddin” milik Imam Ghazali. Namun al Iroqi mengatakan bahwa kami meriwayatkannya didalam ”Amalii Ibnu Mundah” dari riwayat Ibnul Mughiroh al Qowas dari Abdullah bin umar dengan sanad lemah atau mungkin Abdullah bin ’Amr. Adapun hadits lainnya yang berbunyi,”Tidurnya orang yang berpuasa ibadah, diamnya tasbih, doanya diijabah dan amalnya diterima.” maka menurut Syeikh Al Bani didalam kitabnya ”as Silsilah adh Dhaifah wa al Maudhu’ah” (10/230) haditss ini adalah lemah. Hadits diriwayatkan oleh Abu Muhammad bin Sho’id didalam ”Musnad Ibnu Abi Aufa” (2/120), ad Dailamiy (93/4) dan al Wahidiy didalam ’Al Wasith” (1/65/1) dari Sulaiman bin Amr dari Abdul Malik bin Umair dari Ibnu Abi Aufa. Al Bani mengatakan bahwa hadits ini palsu, Sulaiman bin Umar adalah Abu Daud an Nakh’i adalah seorang pendusta..

Untuk itu hendaklah setiap muslim bersabar didalam melaksanakan amal-amal tersebut menjadikan waktu-waktunya penuh denganNya dan menyedikitkan waktu tidurnya. Tidaklah dibenarkan seorang yang berpuasa hanya menghabiskan sepanjang siangnya dengan tidur meskipun hal ini tidaklah diharamkan selama dirinya masih menunaikan kewajiban-kewajiban shalat pada waktu-waktunya, Banyaknya tidur akan menafikan hikmah dari disyariatkannya berpuasa yaitu untuk melakukan jihad dengan dirinya melawan berbagai tarikan-tarikan hawa nafsu dan syahwatnya selama puasa.

Tidur yang Bernilai Ibadah yang Sebenarnya


Setelah kita menyaksikan bahwa hadits yang mengatakan “tidur orang yang berpuasa adalah ibadah” termasuk hadits yang dho’if (lemah), sebenarnya maknanya bisa kita bawa ke makna yang benar.
Sebagaimana para ulama biasa menjelaskan suatu kaedah bahwa setiap amalan yang statusnya mubah (seperti makan, tidur dan berhubungan suami istri) bisa mendapatkan pahala dan bernilai ibadah apabila diniatkan untuk melakukan ibadah. Sebagaimana An Nawawi dalam Syarh Muslim (6/16) mengatakan,“Sesungguhnya perbuatan mubah, jika dimaksudkan dengannya untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, maka dia akan berubah menjadi suatu ketaatan dan akan mendapatkan balasan (ganjaran).”
Jadi tidur yang bernilai ibadah jika tidurnya adalah demikian.

Ibnu Rajab pun menerangkan hal yang sama, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala. Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini bernilai ibadah.” (Latho-if Al Ma’arif, 279-280)

Intinya, semuanya adalah tergantung niat. Jika niat tidurnya hanya malas-malasan sehingga tidurnya bisa seharian dari pagi hingga sore, maka tidur seperti ini adalah tidur yang sia-sia. Namun jika tidurnya adalah tidur dengan niat agar kuat dalam melakukan shalat malam dan kuat melakukan amalan lainnya, tidur seperti inilah yang bernilai ibadah.

Jadi ingatlah “innamal a’malu bin niyaat”, setiap amalan tergantung dari niatnya.

Kurniawan menngucapkan Marhaban Ya Ramadhan ......Maafkan Segala Khilaf dan Semoga Allah menganugerahi setiap langkah kita di bulan Ramadhan penuh keberkahan. Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmatnya. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam, wal hamdu lillahi robbil ‘alamin.

Rujukan:
  1. As Silsilah Adh Dho’ifah, Muhammad Nashiruddin Al Albani, Maktabah Al Ma’arif Riyadh, Asy Syamilah
  2. Latho-if Al Ma’arif fil Mawaasim Al ‘Aam minal Wazho-if, Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islamiy
  3. Syarh Muslim, Abu Zakaria Yahya bin Syarf An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah 
  4. http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/2673-tidurnya-orang-yang-berpuasa-adalah-ibadah-.html 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Posting Komentar